Firman Allah :
“Orang-orang yang beriman
dan tidak menodai keimanan (5) mereka dengan kedzhaliman (kemusyrikan) (6), mereka itulah
orang-orang yang mendapat ketentraman dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat jalan hidayah.” (QS. Al An’am: 82).
Ubadah bin Shamit menuturkan: Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang
bersyahadat (7) bahwa tidak ada sesembahan yang hak (benar) selain Allah saja,
tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa
adalah hamba dan Rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam,
serta Ruh dari pada-Nya, dan surga itu benar adanya, neraka juga benar adanya,
maka Allah pasti memasukkanya kedalam surga, betapapun amal yang telah
diperbuatnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan pula hadits dari Itban bahwa Rasulullah
bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi
orang orang yang mengucapkan .F
3E=- 65. =- .E dengan ikhlas dan hanya mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah”.
3E=- 65. =- .E dengan ikhlas dan hanya mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah”.
Diriwayatkan dari Abu Said
Al Khudri bahwa Rasulullah bersabda:
“Musa berkata: “Ya Rabb,
ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu”, Allah
berfirman:” ucapkan hai Musa .F
3E=- 65. =- .E Musa berkata: “ya Rabb, semua hamba-Mu mengucapkan itu”, Allah menjawab:” Hai Musa, seandainya ketujuh langit serta seluruh penghuninya –selain Aku- dan ketujuh bumi diletakkan dalam satu sisi timbangan dan kalimat .F
3E=- 65. =- .E diletakkan pada sisi lain timbangan, niscaya kalimat .F
3E=- 65. =- .E lebih berat timbangannya.” (HR. Ibnu Hibban, dan Hakim sekaligus menshahihkannya).
3E=- 65. =- .E Musa berkata: “ya Rabb, semua hamba-Mu mengucapkan itu”, Allah menjawab:” Hai Musa, seandainya ketujuh langit serta seluruh penghuninya –selain Aku- dan ketujuh bumi diletakkan dalam satu sisi timbangan dan kalimat .F
3E=- 65. =- .E diletakkan pada sisi lain timbangan, niscaya kalimat .F
3E=- 65. =- .E lebih berat timbangannya.” (HR. Ibnu Hibban, dan Hakim sekaligus menshahihkannya).
Tirmidzi meriwayatkan
hadits (yang menurut penilaiannya hadits itu hasan) dari Anas bin Malik ia berkata: "aku
mendengar Rasulullah bersabda:
“Allah berfirman: “Hai anak
Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sejagat raya, dan engkau
ketika mati dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, pasti Aku
akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sejagat raya pula”.
Kandungan bab ini:
1.
Luasnya karunia Allah .
2.
Besarnya pahala tauhid di sisi Allah .
3.
Dan tauhid juga dapat menghapus dosa.
4.
Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al An’am.
5.
Perhatikan kelima masalah yang ada dalam hadits Ubadah.
6.
Jika anda memadukan antara hadits Ubadah, hadits Itban dan hadits
sesudahnya, maka akan jelas bagi anda pengertian kalimat .F
3E=- 65. =- .E juga kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa nafsunya.
3E=- 65. =- .E juga kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa nafsunya.
7.
Perlu diperhatikan syarat-syarat yang disebutkan dalam hadits
Itban, (yaitu ikhlas semata-mata karena Allah, dan tidak
menyekutukan-Nya).
8.
Para Nabipun perlu diingatkan akan keistimewaan .F
3E=- 65. =- .E.
3E=- 65. =- .E.
9.
Penjelasan bahwa kalimat .F
3E=- 65. =- .E berat timbangannya mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak orang yang mengucapkan kalimat tersebut.
3E=- 65. =- .E berat timbangannya mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak orang yang mengucapkan kalimat tersebut.
10.
Pernyataan bahwa bumi itu tujuh lapis seperti halnya langit.
11.
Langit dan bumi itu ada penghuninya.
12.
Menetapkan sifat-sifat Allah apa adanya, berbeda dengan pendapat
Asy’ariyah (8).
13.
Jika anda memahami hadits Anas, maka anda akan mengetahui bahwa
sabda Rasul yang ada dalam hadits Itban: “sesungguhnya Allah mengharamkan masuk
neraka bagi orang-orang yang mengucapkan .F
3E=- 65. =- .E dengan penuh ikhlas karena Allah, dan tidak menyekutukanNya”, maksudnya adalah tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, bukan hanya mengucapkan kalimat tersebut dengan lisan saja.
3E=- 65. =- .E dengan penuh ikhlas karena Allah, dan tidak menyekutukanNya”, maksudnya adalah tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, bukan hanya mengucapkan kalimat tersebut dengan lisan saja.
14.
Nabi Muhammad dan Nabi Isa adalah sama-sama hamba Allah dan
Rasul-Nya.
15.
Mengetahui keistimewaan Nabi Isa, sebagai Kalimat Allah(9).
16.
Mengetahui bahwa Nabi Isa adalah ruh di antara ruh-ruh yang
diciptakan Allah.
17.
Mengetahui keistimewaan iman kepada kebenaran adanya surga dan
neraka.
18.
Memahami sabda Rasul: “betapapun amal yang telah
dikerjakannya”.
19.
Mengetahui bahwa timbangan (di hari kiamat) itu mempunyai dua daun.
20.
Mengetahui kebenaran adanya Wajah bagi Allah.
( 5 ) Iman
ialah: ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan
ketulusan niat karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah
Rasulullah
( 6 ) Syirik
disebut kezhaliman karena syirik adalah menempatkan suatu ibadah tidak pada
tempatnya, dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya.
( 7 ) Syahadat
ialah: persaksian dengan hati dan lisan, dengan mengerti maknanya dan
mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya, baik lahir maupun batin.
(8 ) Asy’ariyah
adalah salah satu aliran teologis, pengikut Syekh Abu Hasan Ali bin Ismail Al
Asy’ari (260 – 324 H = 874 – 936 M). Dan maksud penulis di sini ialah
menetapkan sifat sifat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al qur’an maupun
As sunnah. Termasuk sifat yang ditetapkan adalah kebenaran adanya wajah bagi
Allah, mengikuti cara yang diamalkan kaum salaf shaleh dalam masalah ini,
yaitu: mengimani kebesaran sifat sifat Allah yang dituturkan Al qur’an dan As
sunnah tanpa tahrif, ta’thil, takyif dan tamtsil. Adapun Asy’ariyah, sebagian
mereka ada yang menta’wilkannya (menafsirinya dengan makna yang menyimpang dari
makna yang sebenarnya) dengan dalih bahwa hal itu jika tidak dita’wilkan bisa menimbulkan
tasybih (penyerupaan) Allah dengan makhluk-Nya, akan tetapi perlu diketahui
bahwa Syekh Abu Hasan sendiri dalam masalah ini telah menyatakan berpegang
teguh dengan madzhab salaf shaleh, sebagaimana beliau nyatakan dalam kitab yang
ditulis di akhir hidupnya, yaitu "Al Ibanah ‘an ushulid diyanah"
(editor: Abdul Qodir Al Arnauth, Bairut, makatabah darul bayan, 1401 H) bahkan
dalam karyanya ini beliau mengkritik dan menyanggah tindakan ta’wil yang
dilakukan oleh orang-orang yang menyimpang dari madzhab salaf.
(9 ) Kalimat Allah maksudnya bahwa Nabi Isa itu diciptakan Allah
dengan firman-Nya “Kun” (jadilah) yang disampaikan-Nya kepada Maryam melalui
malaikat Jibril.
BAB 2 KEISTIMEWAAN TAUHID DAN DOSA-DOSA YANG DIAMPUNI KARENANYA
Reviewed by suqamuslim
on
04.51
Rating:

Teks arabnya error.
BalasHapusTolong dibaca, kalimat yang dibaca apa?